Jakarta -- Terkait Kasus Bapak Anwar yang diduga difinah oleh Ssgerombolan Oknum Pejabat Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Yopi Zulkarnain selaku Pimpinan Perusahaan Media yang menanungi beberapa Media bersama Tim Advokat dari Lampung dan Advokat dari Jakarta akan turun mengungkap kebenaran terkait kasus Bapak Anwar yang diduga di fitnah dan di intimidasi.
Menurut Yopi Zulkarnain, Saya bersama Tim Advokad akan berjuang mengungkap kebenaran dan akan melawan kezoliman yang menimpa Bapak Anwar, karena kebenaran tersebut tidak dapat dikalahkan sama kebusukan yang selalu berbau busuk di muka bumi ini.
Selain itu, saya bersama tim Advokasi juga akan membantu terkait kasus Ibu Norma Ointu yang diduga lahan perkebunan cengkehnya di kuasai atau di serobot dengan Non Umar dan Abek Ointu, Serta kasus-kasus yang lainnya, yang sudah melaporkan permasalahannya kepada kami.
Saya selaku Pimpinan Perusahaan Media yang menaungi beberapa Media serta Tim Advokasi harus mampu menegakkan idealisme dan etika moral serta mengedepankan hati nurani dalam penegakan hukum dan peradilan. Kami harus berani dan dapat mengatakan yang benar itu adalah benar dan yang salah itu benar-benar salah. Terutama dalam membela kebenaran dan rakyat kecil yang tidak mampu atau tidak berdaya.
"Undang-undang Kekuasaan Kehakiman Nomor 4 Tahun 2004 pada pasal 37, menyebutkan bahwa setiap orang yang tersangkut perkara berhak memperoleh bantuan hukum. Selain itu, sebagai bagian unsur penegak hukum maka Saya dan Tim Advokat harus mampu menempatkan jati diri sejati, yakni mandiri dan bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara. Senantiasa berpegang pada prinsip memperjuangkan nilai-nilai keadilan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap dunia peradilan, dan Tidak mencemari identitas profesi sebagai pembela dengan hal-hal bernuansa politis, uang dan kesenangan sesaat yang justru akan menghancurkan nama baik.
Dalam peningkatan pemerataan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum, maka Saya dan Tim Advokad akan memberikan perhatian dan bantuan hukum secara cuma-cuma bagi golongan masyarakat yang kurang mampu, karena kami wajib memperjuangkan hak asasi manusia yang berdasarkan Pancasila.
Seharusnya aparat penegak hukum memiliki integritas, moral, dan etika yang baik harus dimulai dari level pimpinan dengan harapan dia akan mengangkat pejabat di bawahnya yang juga punya kredibilitas terpuji. Dengan model seperti itu, kekuatan, keadilan, dan kebenaran hukum bisa ditegakkan, sehingga ikut menentukan masa depan bangsa.
Aparat yang bersih itu harus melakukan pembenahan dari atas ke bawah atau top down, sehingga efektif memberantas praktik hukum rimba yang selama ini kerap dilakukan aparat penegak hukum. Kalau aparat penegak hukum yang berintegritas disertai dengan pengawasan yang ketat menjadi satu kesatuan maka Indonesia bisa menjadi negara yang maju.
Yopi Zulkarnain mengatakan pejabat level atas pada instansi hukum perlu mengutamakan faktor integritas, kejujuran, serta kemampuan dalam menempatkan jajaran yang tepat untuk menunjang kinerja instansi. Karena Untuk memperbaiki wajah hukum kita, pejabat level pimpinan adalah salah satu kuncinya. Dimana Modal dasar yang dibutuhkan adalah harus memiliki karakter yang berintegritas dan jujur.
Selain itu, pejabat yang bersangkutan harus punya kemampuan menempatkan orang yang tepat pada posisinya atau right man on the right place yang akan membantunya dalam melakukan kelancaran dan kemulusan tugasnya.
Kalau kondisi tersebut tidak dibenahi dan dibiarkan maka yang akan terjadi, kondisi bangsa ini akan collapse total. Misalnya, para pelaku perampok, penghianat, kriminal dan lain-lainnya malah berkawan dengan semua penguasa, sehingga negara ini sulit bisa sembuh dan ujung-ujungnya hukum di Indonesia ini bisa hancur
Kondisi penegakan hukum di Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan. Bahkan, uang bisa dijadikan loncatan agar terbebas dan terhindar dari jeratan hukum yang ada di Indonesia. Jadi, saya memandang perlu membenahi strukturisasi penegakan hukum dari atas ke bawah agar para pemimpin memberi contoh baik menerapkan integritas, moral, serta etika kepada bawahannya.
Hukum yang baik di tangan aparat yang buruk akan menjadi hukum yang buruk juga, dan Di tangan aparat-aparat yang baiklah hukum yang buruk sekalipun dapat ditegakkan.
Cara membersihkannya adalah dengan membangun sistem hukum, dalam hal ini struktur (aparat penegak hukum) dari atas ke bawah, Dibutuhkan pimpinan yang berintegritas, bermoral, dan beretika agar hukum dapat berjalan dan ditegakkan dengan baik. Selain itu untuk membersihkannya, juga membutuhkan aparat penegak hukum yang berintegritas, bermoral, dan beretika juga sehingga hasilnya lebih efektif.
“Ibarat ikan, kalau busuk itu dimulai dari kepalanya. Kalau mau bersih, potong dahulu kepalanya. Hal itu juga sangat berarti dalam penegakan hukum, khususnya korupsi atau suap,
Tiem Redaksi.