Iklan

Inilah Tampang AAP Mantan Wartawan dari Redaksi Berita Istana yang Ancam Akan Ekseskusi Tim Berita Istana

Minggu, 17 November 2024, November 17, 2024 WIB Last Updated 2024-11-17T00:00:24Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

 


Pasuruan -- Sebuah ancaman serius dilayangkan oleh Ardi Adam Priyadi, mantan anggota tim Berita Istana, kepada tim redaksi.  Ancaman tersebut dilayangkan melalui status WhatsApp pada Kamis, 14 November 2024, yang berisi foto mobil Berita Istana dan kalimat "Buat saya mengeksekusi kalian gak butuh waktu lama, saking ae pas saya gowo anak bojo."

 

Motif Kekecewaan dan Cemburu Sosial

 

Warsito, Direktur Utama sekaligus Pemimpin Redaksi Berita Istana, menjelaskan bahwa Ardi keluar dari media karena berselisih dengan tim Jawa Timur.  Ardi sempat meminta pencabutan berita terkait perselingkuhan RN dan AF, dengan alasan mereka adalah keluarganya.  Namun, permintaan tersebut ditolak oleh tim redaksi.  Sejak saat itu, Ardi kerap melontarkan ancaman dan hinaan kepada tim Berita Istana.

 

"Ardi ini sering mengancam tim dengan berbagai kata kasar seperti 'bencong' dan menunjukkan kebencian kepada tim Berita Istana.  Selama bekerja di tim, dia mengaku sebagai Pemimpin Redaksi, padahal dia hanya tim investigasi.  Bahkan, banyak tulisannya hasil copy-paste, sehingga sering dikoreksi oleh redaksi," ungkap Warsito.

 

Warsito menambahkan bahwa Ardi pernah menjadi tahanan kasus narkoba, sehingga tindakannya dianggap sebagai bentuk kekecewaan dan cemburu sosial.  "Dia sakit hati karena merasa tidak dihargai dan gagal mencapai posisi yang diinginkannya.  Kami tidak pernah menanggapi ancaman dan ucapannya karena itu hanya menunjukkan ketidakdewasaan," tambah Warsito.

 

Langkah Hukum untuk Jaga Nama Baik

 

Tim Berita Istana akhirnya memutuskan untuk melaporkan ancaman Ardi Adam Priyadi ke Polda Jawa Timur.  Dalam rapat yang diadakan pada 17 November 2024, diputuskan bahwa tim akan membuat laporan resmi pada Senin, 18 November 2024.

 

"Ini bukan pertama kalinya dia mengancam kami.  Kami harus mengambil tindakan hukum untuk memberikan efek jera dan melindungi tim kami dari ancaman serupa di masa depan," tegas Warsito.

 

Laporan ini diharapkan dapat melindungi nama baik tim dan media Berita Istana, serta memberikan efek jera bagi Ardi Adam Priyadi agar tidak mengulangi perbuatannya.

 

Pentingnya Jurnalisme yang Profesional

 

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya jurnalisme yang profesional dan bertanggung jawab.  Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang akurat dan objektif, namun juga harus berhati-hati dalam menghadapi ancaman dan intimidasi.  Tindakan hukum yang diambil oleh tim Berita Istana menjadi contoh penting dalam melindungi integritas dan independensi media. 


Tim investigasi 

Komentar

Tampilkan

Terkini