Iklan

Ibarat Permainan Mafia Tingkat Tinggi,Dugaan Gratifikasi Setoran Dana Desa Di Lampung Barat Melibatkan Banyak Oknum

Senin, 06 Januari 2025, Januari 06, 2025 WIB Last Updated 2025-01-06T02:15:08Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



Lambar -- Lampung Barat memanas setelah terendusnya dugaan gratifikasi setoran dana desa yang di perkirakan memakan uang rakyat milliaran rupiah


Lsm GMBI yang mengangkat persoalan ini ke publik dan sudah menyiapkan laporan dugaan(LAPDU) ke komisi pemberantasan korupsi(KPK) menegaskan akan mengawal persoalan ini sampai dalangnya terungkap


Menurut ketua lsm GMBI lampung barat persoalan ini sudah mereka sampaikan juga ke jajaran provinsi dan pengurus provinsi memberikan dukungan penuh untuk melaporkan persoalan ini ke KPK


Dedi Susanto,selaku ketua lsm GMBI lampung barat mengatakan "pola permaian gratifikasi/setoran ini ibarat permainan kelompok mafia yang di lakukan secara terstruktur dan masif dengan melibatkan banyak pihak tapi yang diuntungkan cuma segilintir oknum"


"Kajian analisa dari video dan rekaman rekaman yang kami dapatkan, keterangan itu mengarahkan ke satu DALANG utama oknum pejabat penguasa,tapi ada satu sosok penghubung yang secara aktif mulai dari mengumpulkan forum untuk menyampaikan terkait setoran,sampai jemput bola mengambil uangnya ke lapangan" Ungkapnya


Lebih lanjut ketua lsm GMBI ini mengatakan "namun tidak ada kejahatan yang sempurna,praktik pengumpulan jatah haram ini tetap saja menyisakan kecerobohan si oknum sehingga membuat celah ini terungkap dan menjadi viral"


Menutup pembicaraan Dedi mengatakan "semua bukti keterangan baik audio maupun visual sudah kami dapatkan dan itu yang kami jadikan bukti petunjuk awal untuk mengungkap dugaan graifrikasi sampai ke akar akarnya"


Berita tentang dugaan gratifikasi/setoran dana desa di kabupaten Lampung barat ibarat hujan es di tengah teriknya panas sinar matahari, yang membuat banyak pihak kelimpungan


Pola permainan dugaan gratifikasi/setoran ini membuat para kepala desa pusing tujuh keliling dan ibarat memakan buah simalakama


Ketakutan di cap sebagai pembangkang/pemberontak cukup membuat para kepala desa menjadi tersandera kepentingan oknum penguasa dengan mengorbankan kepentingan masyarakat desanya. 


Rep : Tim Investigasi

Komentar

Tampilkan

Terkini